Cara Menulis Cerpen untuk Pemula
1.
Sisihkan Waktu 10-20 Jam
Cara menulis cerpen untuk pemula yang
pertama adalah pastikan Anda menyisihkan waktu
sekitar 10-20 jam dalam proses mencari ide hingga menulisnya. Sering
kali kita menulis dengan langkah yang
selalu berbeda, dan tentunya tergantung pada panjang cerita Anda (misalnya 2000-5.000 kata untuk cerita
pendek) mungkin menghabiskan waktu antara 5-10
jam. Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre
fiksi kilat (flash fiction). Fiksi
yang melampuai batas maksimum parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelette, novella,
atau novel.
2.
Mencari Ide
Cara menulis cerpen untuk pemula yang kedua adalah dengan mencari ide. Ide cerita tidak harus yang rumit-rumit. Kejadian sehari-hari yang dilihat atau dialami bisa menjadi ide cerita. Ide ini dapat juga dijadikan judul cerita. Misalnya melihat seorang gadis sedang menyapu halaman. Itu bisa menjadi ide cerita sekaligus dapat dijadikan judul, “Gadis Penyapu Halaman”. Kalau judulnya dirasa kurang pas, bisa diganti dengan judul yang lain. Untuk mendapatkan ide cerita sebuah cerpen, Anda bisa mencarinya dari berbagai macam sumber. Misalnya dari menonton tv, browsing internet, membaca buku, melihat sendiri kejadian secara langsung, dan masih banyak cara lainnya. Kunci mencari ide adalah bukalah wawasan seluas mungkin, biarkan ide-ide gila masuk ke dalam otak Anda. Jika sudah mendapatkan ide, tulislah dalam kertas atau notes di gadget Anda apapun idenya. Baru setelah itu, Anda dapat memilah ide mana yang ingin Anda kembangkan dalam cerpen Anda.
3.
Menulis Dengan Gaya Sendiri
Langkah selanjutnya cara menulis
cerpen untuk pemula adalah menuliskannya dengan gaya bahasa sendiri. Orang yang bisa baca tulis tentu bisa
melakukannya. Ini yang kadang enggan dilakukan oleh pemula. Rasa pesimis sudah menghantui padahal
belum mencoba. Bagaimana akan bisa jika mencoba pun tak
dilakukan? Menulis dengan gaya bahasa sendiri
berarti menulis dengan gaya yang biasa dilakukan. Berarti pula menulis
sebisanya, ya sebisanya saja. Tak perlu dipaksakan
dengan gaya bahasa yang mendayu ala Khahlil Gibran misalnya. Kalau bisanya cuma sepanjang 2000 karakter, itu bagus.
Itu adalah proses menuju ke cerpen
sepanjang 7000 karakter
atau lebih. Kalau suka menulis
narasi saja, itu bagus. Kalau menulis banyak dialognya, itu juga
bagus. Semua bagus, yang penting menghasilkan
tulisan.
4.
Menentukan Tema
Dalam unsur cara menulis cerpen untuk
pemula dibutuhkan tema atau gagasan inti. Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah
bangunan. Tidaklah mungkin mendirikan
sebuah bangunan tanpa pondasi. Dengan kata lain tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen; pesan atau
amanat. Dasar tolak untuk membentuk rangkaian
cerita; dasar tolak untuk bercerita. Tidak mungkin sebuah cerita tidak
mempunyai ide pokok. Yaitu sesuatu
yang hendak disampaikan pengarang kepada para pembacanya. Sesuatu itu biasanya
adalah masalah kehidupan, komentar pengarang mengenai
kehidupan atau pandangan
hidup si pengarang
dalam menempuh kehidupan
luas ini. Pengarang
tidak dituntut menjelaskan temanya secara gamblang
dan final, tetapi ia bisa saja hanya menyampaikan
sebuah masalah kehidupan dan akhirnya terserah pembaca untuk menyikapi dan menyelesaikannya.
5.
Tentukan Tokok dan Penokohan
Penokohan juga menjadi unsur utama yang tidak boleh dilupakan sebagai
cara menulis cerpen untuk pemula. Penciptaan citra
tokoh dalam cerita merupakan cara
menulis cerpen yang baik.
Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca
merasakan kehadirannya. Dalam
cerpen modern, berhasil
tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh berhasil tidaknya
menciptakan citra, watak dan karakter
tokoh tersebut.
Pada dasarnya sifat tokoh ada dua
macam; sifat lahir (rupa, bentuk) dan
sifat batin (watak, karakter). Dan sifat tokoh ini bisa
diungkapkan dengan berbagai cara, diantaranya melalui: tindakan, ucapan dan pikirannya tempat tokoh tersebut berada,
benda-benda di sekitar tokoh, kesan tokoh lain terhadap
dirinya, maupun deskripsi
langsung secara naratif
oleh pengarang.
6.
Membuat Alur dan Plot
Cara menulis cerpen untuk pemula
selanjutnya yakni membuat alur dan plot. Alur dan plot merupakan unsur penting sebagai cara menulis cerpen untuk
pemula yang baik. Unsur dan plot merupakan rangkaian peristiwa
yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek
tertentu. Banyak anggapan
keliru mengenai plot. Sementara orang menganggap plot adalah jalan cerita. Dalam pengertian umum, plot
adalah suatu permufakatan atau rancangan rahasia guna mencapai tujuan tertentu. Rancangan tentang tujuan itu bukanlah
plot, akan tetapi semua aktivitas untuk mencapai yang diinginkan itulah plot. Atau, secara lebih gamblang plot adalah menurut Aswendo Atmowiloto,
plot adalah sebab-akibat yang membuat cerita
berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar. Semua peristiwa yang terjadi di dalam cerita
pendek harus berdasarkan hukum sebab-akibat, sehingga
plot jelas tidak
mengacu pada jalan cerita, tetapi menghubungkan semua peristiwa.
7.
Tentukan Latar atau Setting
Tidak kalah penting cara menulis cerpen untuk pemula yang baik yakni tidak
melupakan latar atau seeting. Latar
atau setting yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita.
Pada dasarnya, latar mutlak
dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita, karena latar harus bersatu dengan teman dan plot untuk
menghasilkan cerita pendek yang gempal, padat,
dan berkualitas. Kalau latar bisa dipindahkan ke mana saja, berarti
latar tidak integral dengan tema dan plot.
Cerpen saya, Bayi-bayi Tertawa yang mengambil setting khas Palestina, dengan watak, budaya, emosi, kondisi geografi yang sangat khas Palestina tentu akan menjadi lucu jika settingnya dipindah di Ponorogo. Jelas bahwa setting akan sangat menentukan watak dan karakter tokoh.
8.
Membuat Sudut Pandang
Diantara elemen yang tidak bisa ditinggalkan dari cara menulis
cerpen untuk pemula yang baik adalah sudah pandangan tokoh yang dibangun
sang pengarang.
Sudut pandangan tokoh ini merupakan
visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan
tokoh-tokoh bercerita. Jadi sudut pangan ini sangat erat dengan teknik bercerita.
Sudut pandang cerpen yang paling umum digunakan adalah sudut pandang orang pertama alias penulis menggunakan subjek “aku”, “saya”, dan sejenisnya. Namun juga dapat kita jumpai dalam sebuah cerpen menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan subjek “mereka” ataupun tokoh lain.
Komentar
Posting Komentar